Taman Safari Indonesia terletak di daerah penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan pada ketinggian 900-1 800 diatas permukaan laut, serta mempunyai suhu rata-rata 24 – 18 derajat Celsius, telah ditetapkan sebagai Obyek Wisata Nasional oleh Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, Soesilo Soedarman, serta diresmikan menjadi Lembaga Konservasi ee-situ dan Pusat Penangkaran Satwa Langka di Indonesia oleh Hasyrul Harahap Menteri Kehutanan pada tanggal 16 Maret 1990.
Lokasi Taman Safari Indonesia, terletak di jalan raya Jakarta dan Bandung, lebih kurang 80 kilometer dari Jakarta atau 1,5 – 2 jam dengan kendaraan. Sedangkan bila dari Bandung sekitar 78 kilometer atau 3 jam dengan mobil.
Bila menggunakan kendaraan umum/Bus, dari Jakarta atau Bandung, berhenti di Cibeureum Cisarua, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan ojek atau angkot, lebih kurang 15 menit ke Taman Safari Indonesia.
Obyek Wisata Nasional Taman Safari Indonesia merupakan perpaduan antara kebun binatang moderen, lokasi wisata dan wisata alam, resmi dibuka untuk umum tahun 1986. Koleksi satwa yang dimiliki saat itu hanya sekitar 250-an ekor yang terdiri dari 100 jenis yang berbeda. Sepuluh tahun kemudian.
Oktober 1995, koleksi satwa di Taman Safari telah mencapai 2500-an ekor yang terdiri dari 200 jenis. Di mana 50 % nya adalah satwa kelahiran di Taman Safari, selebihnya merupakan satwa titipan dart berbagai instansi yang terkait, seperti PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam), penyerahan dari masyarakat sekitar, atau sengaja didatangkan dari kebun binatang luar negeri dengan program tukar rnenukar satwa.
Satwa-satwa yang ada di Taman Safari / umumnya merupakan satwa yang dilindungi baik dari Indonesia maupun yang didatangkan dari lima benua. Sedang ada beberapa ekor, keadaannya sangat mengkhawatirkan, sehingga perlu campur tangan manusia dalam meningkatkan jumlah populasinya melalui program penangkaran.
Seperti halnya kebun binatang lainnya, Taman Safari mempunyai beberapa fungsi. Selain sebagai lokasi rekreasi juga aktif di dalam membantu usaha perlindungan dan pelestarian dari populasi jenis yans terancam punah karena kehilangan habitat. Selain itu meningkatkan ilmu pengetahuan dengan melakukan berbagai penelitian untuk mendukung pelestarian satwa, serta melakukan kampanye, pendidikan dan penyuluhan mengenai konservasi.
Banyak obyek menarik yang terdapat di kawasan yang banyak mengkoleksi beragam jenis binatang ini, di antaranya, safari park, taman burung, animal education show, prmates & reptiles, babby zoo, kincir raksasa, gajah dan kuda tunggang, safari trek, caravan & hotel dan wild-wild west.
Untuk wahana yang disebut terakhir ini, merupakan wahana yang menarik untuk di saksikan. Pertunjukannya dilakukan di dalam arena yang disetting ala koboi, dengan atraksi koboi yang memukau. Pertunjukan ini dapat disaksikan secara gratis setiap hari, selama lebih kurang 15 menit. Selain wahana tersebut, ada lagi wahana menarik lainnya, seperti di baby zoo, di wahana ini Anda bisa berfoto bersama dengan harimau putih, macan tutul, orang utan dan lain-lain.
Wild-Wild West
Selama ini Anda mungkin sering melihat atraksi koboi dalam film di televisi. Adegan kejar-kejaran, saling tembak dan adu mulut tersebut tentunya menjadi tontonan menarik dan menjadi hiburan di rumah.
Tapi pernahkah Anda menyaksikan atraksi koboi itu secara langsung? jika ingin melihatnya, Anda tak perlu jauh-jauh ke negeri asalnya di Amerika sana, tapi cukup ke Taman Safari Indonesia (TSI) di Cisarua, Bogor.
Di TSI Anda bisa menyaksikannya pada wahana Wild-Wild West yang ada di bagian belakang TSI. Untuk menyaksikan pertunjukan tersebut, pengelola TSI tidak memungut biaya, alias gratis. Anda cukup membayar tiket tanda masuk di gerbang depan TSI.
Pertunjukan koboi ini digelar setiap hari pada pukul dua siang. Penonton disediakan tempat duduk di tribun dengan setting setengah melingkar. Jadi semua pertunjukan bisa terlihat jelas dari atas tribun. Suara ringkihan kuda, pistol dan dinamit para koboi, seakan berada begitu dekat, karena efek dari sound system yang dipasang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar